Ponorogo, 23 Mei 2022 - Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, secara resmi membuka sosialisasi Sensus Penduduk 2020 lanjutan dan mencanangkan Desa Serangan sebagai salah satu Desa Cinta Statistik. Dalam acara yang berlangsung di Aula Hotel Amaris Ponorogo, Bupati Sugiri Sancoko mengajukan permintaan kepada kepala desa dan perangkatnya untuk aktif dalam menyosialisasikan Sensus Penduduk 2020 lanjutan dan program Desa Cinta Statistik saat setiap pertemuan di desa.
Acara tersebut juga dihadiri oleh delapan desa lain yang turut meraih status Desa Cantik, yaitu Desa Sambilawang di Kecamatan Bungkal, Desa Kalimalang di Kecamatan Sukorejo, Desa Grogol di Kecamatan Sawoo, Desa Suren di Kecamatan Mlarak, Desa Beton di Kecamatan Siman, Desa Serangan di Kecamatan Mlarak, Desa Bajang di Kecamatan Balong, dan Desa Pagerukir di Kecamatan Sampung.
Program Desa Cantik bertujuan untuk meningkatkan literasi dan kesadaran perangkat desa serta masyarakat agar lebih aktif dalam bidang statistik. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk menjaga kualitas dan keterbandingan indikator statistik guna menghadirkan data yang akurat.
"Saya berharap delapan desa cantik ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Ponorogo dalam menghasilkan data yang akurat," ujar Bupati Sugiri Sancoko.
Bupati juga berharap agar pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 lanjutan dan program Desa Cantik ini berjalan dengan lancar, sukses, dan memberikan data yang akurat, sehingga tidak terjadi kekeliruan dalam pelaksanaan sensus penduduk.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sugiri Sancoko juga mengucapkan terima kasih kepada Badan Pusat Statistik (BPS) Ponorogo atas inisiatif dan koordinasi yang dilakukan untuk kelancaran sensus penduduk.
Kepala BPS Ponorogo, Siswi Harini, menjelaskan bahwa pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 lanjutan ini bertujuan untuk mengumpulkan data mengenai komposisi, distribusi, dan karakteristik masyarakat. Dengan menggunakan metode kuisioner sederhana yang kemudian dilanjutkan dengan kuisioner yang lebih terperinci, diharapkan diperoleh parameter demografi seperti kelahiran, kematian, dan migrasi.
"Data ini memiliki kegunaan yang penting, antara lain untuk menghitung proyeksi penduduk dan informasi penting lainnya dalam rangka mencapai indikator Sustainable Development Goals (SDGs) serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang kependudukan," kata Kepala BPS Ponorogo, Siswi Harini.